Tuesday, 14 October 2014

Mengapa Harus Punya Harapan Hidup?

Harapan adalah hal yang selalu ada dalam benak kita. Namun, terkadang kita hanya sekilas memikirkannya. Bahkan, kita lebih cenderung melupakan harapan-harapan yang ada dalam benak kita. Kita lebih terfokus melakukan hal-hal yang sedang dijalani. Kitapun hanya menunggu takdir yang akan menghampiri kita.

Setiap manusia harus memiliki harapan. Mengapa demikian? Karena orang yang punya harapan adalah orang yang punya segala-galanya. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Sesungguhnya mesin penggerak manusia adalah harapan. Hanya orang yang memiliki harapan yang mampu bertahan hidup dalam ujian yang ringan maupun berat. Hanya pemburu harta karun yang memiliki harapan menemukan sesuatu yang ia cari, akan menemukan harta karun itu. Hanya orang-orang yang memiliki harapan untuk perdamaian dan percaya bahwa mereka bisa menyumbangkan sesuatu untuk itu, akan menciptakan ketentraman.

Hanya penjual yang memiliki harapan bahwa ia akan menemukan pelanggan untuk produknya, berhasil menjual produk-produknya. Hanya atlet yang memiliki harapan, yang akan menang untuk mendukung semua upaya latihannya selama ini. Hanya dia yang percaya bahwa ada solusi untuk masalah, yang akan mengambil upaya untuk menemukan solusi itu. Tanpa harapan, tidak akan ada kemajuan, kelangsungan hidup dan masa depan.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Jangan takut untuk bermimpi tentang masa depan yang lebih baik. Jika kita berhenti bermimpi, kita telah kehilangan semua harapan. Berpikir positif dan bermimpilah, karena benih untuk kehidupan yang lebih baik adalah dengan menanam. Sampai muncul benih dan berbuah, hal itu hanya membutuhkan waktu yang agak lama saja. Harapan selalu ada di setiap situasi apapun. Tidak pernah ada situasi yang tidak menawarkan harapan. Yang perlu kita lakukan adalah tidak putus asa.

oleh :  [rika/islampos/informasitips/berbagai sumber]


Related Posts:

  • Gusi sedang berdarah? Rawat dengan 5 bahan alami ini         Selain gigi berlubang dan karang gigi, gusi berdarah menjadi masalah kesehatan berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut yang paling umum terjadi. Biasanya gigi Anda berdarah ketika Anda sedang … Read More
  • Langkah Emas Untuk Bersyukur Empat poin di bawah ini merupakan kutipan dari buku The Magic karya penulis terkenal dunia, Rhonda Bryne tentang caranya mengisi waktu dua puluh delapan hari melalui rasa syukur Lewat empat langkah praktis di bawah, Anda d… Read More
  • Antara Ide dan Tindakan: Mana Yang Lebih Baik? Kadang saya mendengarkan orang mengatakan, “Percuma banyak ide, jika tidak dilakukan!” Tidak ada masalah dengan kalimat ini. Saya setuju, segudang ide jika tidak dieksekusi, maka ide-ide akan percuma. Ide-ide tersebut akan… Read More
  • Menjadi Pribadi Unggul: Tak Sekedar Bisa Wah, koq kamu bisa masuk ITB? Padahal saya juga bisa mengerjakan soal-soal ujiannya. Mengapa saya tidak? “Pertanyaanya, sebanyak apa soal yang bisa kamu kerjakan?” “Sedikit, sebab waktunya tidak cukup. Kalau ada waktu,… Read More
  • Janganlah Jadi Generasi Tidur, Bangkitlh!!! Satu kali si Kabayan—tokoh degil (tapi cerdik?) dari tanah Sunda—ditanya, “Kabayan, silaing kenapa nanam padi?”. Silaing itu kamu dalam bahasa Sunda. Ditanya begitu, Kabyan menjawab, “Supaya punya padi lah!”. “Kalau sudah… Read More

0 komentar:

Post a Comment