Tuesday, 14 October 2014

Apakah kepintaran berarti kesuksesan dan kebahagiaan?


Sebagaimanapun Anda mencintai kepintaran dan definisi dari kata pintar itu adalah pengetahuan, maka sadarilah bahwa Anda salah. Iya, Anda pintar, lalu kenapa? Definisi dari kepintaran menurut pandangan masyarakat umumnya terlalulah sempit, padahal dalam dunia sekarang ini atau bahkan mungkin sejak dulu kepintaran bukanlah segalanya yang menentukan kesuksesan, kebahagiaan, dan kemakmuran.

Kepintaran Menurut Pandangan Umum
Banyak sekali orang yang melihat kepintaran sebagai berkah paling luar biasa. Mereka memandang kepintaran sebagai sebuah berkah tertinggi dimana seseorang memiliki prestasi akademik yang bagus atau IQ yang tinggi.
Memang benar itu dapat membantu dalam banyak hal, seperti membantu Anda mempelajari segala sesuatu dengan cepat, mengerti segala sesuatu dengan cepat, memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, mendapatkan pekerjaan yang baik dan memiliki peluang karir yang bagus. Tapi sekali lagi, semua itu tidak berarti kesuksesan ataupun kebahagiaan. SebuahThread di Quora menunjukkan bahwa IQ tinggi tidaklah selalu berarti kebahagiaan dan kesuksesan.


Definisi Seharusnya Dari Kepintaran
“Setiap orang itu jenius, tapi jika Anda mengecap sebuah ikan akan kemampuannya dalam memanjat pohon, maka seumur hidupnya ia akan mempercayai bahwa dirinya itu bodoh.” — Albert Einstein
Anda mempunyai IQ yang sangat tinggi? itu hanya berarti Anda pintar dalam tes IQ. Ketahuilah bahwa tes IQ hanya berguna untuk memberikan sedikit prediksi akan prestasi akademis.
Anda memiliki prestasi akademis yang luar biasa? Itu hanyalah berguna sebagai indikator bahwa Anda memiliki ketekunan yang tinggi dan kemampuan tinggi dalam mengingat informasi dan mencurahkannya kebali sebagaimana diperintahkan oleh guru Anda. Lalu bagaimana dengan murid yang tidak pintar dalam matematika namun dapat menggambar seperti Picasso? Murid yang pintar dalam geometri namun kurang dalam aljabar?
Ya, dari penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa definisi kepintaran itu sangatlah luas dan seperti yang dikatakan Albert Einstein, setiap orang itu pintar namun tidak dalam bidang yang benar-benar sama. Terlepas dari itu semua, yang sebenarnya dapat menentukan kebahagiaan dan kesuksesan pada akhirnya adalah bagaimana seseorang dapat bertindak dengan pintar atau ‘kepintaran aktif’.

‘Bertindak’ Dengan Pintar
Seseorang yang pintar mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya (PR) dalam setengah jam, namun mereka yang dapat bertindak dengan pintar akan mulai mengerjakan pekerjaan rumah mereka lebih pagi, mungkin membutuhkan waktu sedikit lama, namun ia menyelesaikannya perlahan-lahan tanpa dengan ‘Sistem Kebut Semalam (SKS)’ dan mereka berdua berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Sekilas mungkin orang yang lebih pintar lebih beruntung, namun sadarkah Anda bahwa orang yang bertindak dengan pintar telah belajar jauh lebih banyak daripada mereka yang sekedar pintar. Mereka yang bertindak dengan pintar akan belajar untuk mengetahui dan secara konsisten melakukan hal yang pintar.
Kemungkinan besar, jika kedua orang tersebut dihadapkan dalam sebuah situasi yang tidak hanya membutuhkan kepintaran pengetahuan namun juga ketekunan, kecerdikan, dan keaktifan, maka mereka yang bertindak dengan pintar dapat lebih unggul dibandingkan mereka yang sekedar sangat pintar.

Menentukan Kesuksesan dan Kebahagiaan
Anda boleh menanyakan kepada millionaire dunia manapun: “Apakah kepintaran berarti kesuksesan dan kebahagiaan?” Maka jawaban mereka pastilah “tidak.” Orang terpintar di dunia ini mungkin dapat mencengangkan Anda atas pengetahuan yang luar biasa, namun mereka yang dapat bertindak dengan pintar seperti memiliki motivasi tinggi, tekun, dan masih banyak lainnya, merekalah akan dapat meraih impian mereka, mendapatkan kebahagiaan, dan kesuksesan.
Itu tidak berarti orang yang sangat pintar kemungkinan besar gagal, namun orang yang kurang pintar dapat belajar lebih dahulu bagaimana seharusnya mereka bertindak sebagai ganti kepintaran mereka. Orang yang lebih pintar mungkin akan belajar ini lebih terlambat karena mereka yang sudah berada di atas terkadang tidak akan belajar melihat ke bawah.


0 komentar:

Post a Comment