Tuesday, 14 October 2014

Antara Ide dan Tindakan: Mana Yang Lebih Baik?

Kadang saya mendengarkan orang mengatakan, “Percuma banyak ide, jika tidak dilakukan!” Tidak ada masalah dengan kalimat ini. Saya setuju, segudang ide jika tidak dieksekusi, maka ide-ide akan percuma. Ide-ide tersebut akan menguap atau bahkan ada orang lain yang tiba-tiba melakukannya.
Namun, yang sebaliknya juga berlaku. “Bagaimana kita akan bertindak, jika tidak ada ide yang akan dilakukan?”. Jika Anda tidak mengetahui apa yang harus dilakukan, bagaimana pun semangatnya Anda akan bertindak, Anda akan bingung sendiri. Tidak sedikit orang yang bertanya kepada saya, “apa yang harus saya lakukan?” atau “apa lagi yang bisa saya lakukan?”.

   1.    Ide dan Tindakan Harus Seimbang?
Ada yang mengatakan, tindakan dan ide itu harus seimbang. Jika yang dimaksud adalah tindakan dan ide harus sama-sama ada, saya setuju. Seimbang juga bagus, jika dalam artian sama-sama bagus, tidak sama-sama jelek. Kalau seimbang sama-sama jelek, maka hasilnya akan jelek. Minimal ada salah satu yang baik, maka hasilnya akan lebih baik. Apalagi jika tindakan dan ide sama-sama hebat, maka hasilnya akan luar biasa.


    2.    Kualitas Ide dan Tindakan Harus Diperhatikan
Oh, ide dan tindakan itu ada kualitasnya? Tentu saja ada. Ide ada ide biasa ada juga ide brilian. Tindakan juga ada tindakan biasa bahkan tindakan asal-asalan, ada juga tindakan hebat. Anda harus memiliki yang hebat, minimal salah satunya.
Misalnya, Anda punya ide. Idenya biasa-biasa saja. Misalnya jual bakso. Tapi Anda melakukannya dengan luar biasa, maka Anda bisa menghasilkan yang hebat pula. Tapi, jika Anda melakukannya biasa-biasa saja seperti tukang bakso pada umumnya, maka hasilnya pun akan seperti penjual bakso pada umumnya.
Bisa jadi, Anda bertindak (dagang bakso) dengan tindakan yang asal-asalan alias jelek. Maka Anda bisa jadi tidak akan menghasilkan, malah membuat bisnis Anda bangkrut.
Disini, bisa Anda lihat bahwa ide biasa bisa memberikan hasil yang hebat jika dilakukan dengan cara yang luar biasa.
Sebaliknya pun berlaku. Jika Anda punya ide brilian, bisa jadi dengan tindakan biasa saja, Anda bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Misalnya Anda membuat sebuah produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, tidak ada saingan, dan harganya terjangkau, bisa jadi produk Anda laku keras meski tanpa promosi besar-besaran. Ini karena ide yang luar biasa meski tindakannya biasa-biasa saja.
Apa jadinya juga ide brilian dilakukan dengan cara luar biasa? Ini yang ideal. Anda harus selalu berusaha untuk menuju ke arah sini. Jika belum tercapai, lakukan apa yang Anda bisa, kemudian terus tingkatkan.

   3.    Ide Adalah Potensi dan Tindakan Yang Mewujudkannya
Ada seorang training yang mengatakan bahwa ide adalah uang. Ya, tapi masih dalam tahapan potensi. Artinya uang belum benar-benar ada, hanya potensi. Misalnya sebuah ide bisnis berpotensi menghasilkan uang. Misalnya:
  • Ide biasa berpotensi menghasilkan Rp 1.000.000 per bulan.
  • Ide yang lebih baik berpotensi menghasilkan Rp 5.000.000 per bulan.
  • Ide bagus berpotensi menghasilkan Rp 10.000.000 per bulan.
  • Ide hebat berpotensi menghasilkan Rp 100.000.000 per bulan.
  • Ide brilian berpotensi menghasilkan Rp 1M per bulan.
Ini hanya contoh saja. Tapi ingat, ini hanya potensi.
Tindakan pun sama, bisa dinilai dengan angka. Tindakan yang buruk, tanpa ilmu adalah tindakan bernilai negatif. Hati-hati. Misalnya nilainya -1, semakin buruk semakin besar. Tanpa bertindak adalah nol, tindakan biasa 1, lebih baik 2, tindakan bagus 5, tindakan hebat 10, tindakan luar biasa 1000.
Maka hasil akhirnya tinggal dikalikan. Jika ide Anda biasa, dilakukan dengan cara biasa, maka hasilnya Rp 1.000.000. Ide biasa dengan tindakan luar biasa, hasilnya 1000 X Rp 1.000.000 = Rp 1 M. Lihat bedanya. Ide boleh biasa, tetapi tindakan luar biasa bisa menghasilkan sesuatu yang wah.
Bagaimana jika tindakan luar biasa dan ide brilian? Maknyus.

      4.    Ini Hanya Teori, Bagaimana Aplikasinya?
Semua aplikasi berawal dari teori. Aplikasinya begini, jika Anda ingin meningkatkan penghasilan, maka Anda bisa meningkatkan idenya saja, bisa meningkatkan tindakannya saja, atau keduanya. Idealnya Anda meningkatkan keduanya, jika tidak bisa cukup salah satu.
Yang terpenting disini adalah jangan salah fokus. Bisa jadi, yang bisa diperbaiki adalah hanya salah satu, misalnya tindakan saja. Tapi waktu Anda dihabiskan untuk memikirkan memperbaiki idenya. Bisa jadi, memang ide Anda sudah seperti itu. Dipikirkan bagaimana pun sulit untuk memperbaiki. Mengapa tidak memperbaiki tindakan?
Atau sebaliknya, Anda sudah bekerja keras. Tapi tidak ada juga peningkatan berarti. Artinya tidak ada yang bisa diperbaiki dari tindakan Anda. Maka disini, mungkin Anda harus memperbaiki ide. Coba pikirkan, cari ide yang lebih baik.

     5.    Jika Diberi Pilihan, Mana yang Harus Diperbaiki?
Misalnya Anda punya bisnis. Anda hanya bisa melakukan perbaikan salah satunya, meski pun keduanya bisa. Mana yang Anda pilih?
Saya lebih memilih memperbaiki ide. Mungkin tindakan biasa saja, tetapi saya akan memilih ide yang brilian. Alasannya, ide itu tidak terbatas, sementara tindakan terbatas. Tapi, jika Anda masih bingung menghasilkan ide brilian, maka perbaiki dari apa yang Anda bisa. Lakukan saja dengan luar biasa ide Anda saat ini.
Dalam video Bisnis Anti Gagal, saya tekankan agar kita berusaha untuk mencari ide bisnis brilian, sebab potensinya tidak terbatas. Hanya saja, menemukan ide brilian perlu kesabaran. Aturlah tindakan dan pencarian ide. Lakukan apa yang bisa dilakukan dengan luar biasa sambil terus mencari ide-ide brilian.
Bagaimana pendapat Anda? Silahkan diskusikan melalui form komentar.


0 komentar:

Post a Comment