MISTERY RUMAH TUA
Cerpen Adi Saputra
Matahari sudah mulai
menampakan sinarnya,menyinari bumi dengan cahaya hangatnya.seperti pagi pagi
sebelumnya,bangun tidur,mandi,memakai seragam merah putih,memakai ransel hitam
di puggung,menghabiskan sarapan secepat aku bisa sebelum ibuku mengomel.
”julie!,cepat berangkat sebelum terlambat!”
“oke mom!” jawabku kesal,memang ibuku termasuk ibu yang
bawel.
setelah perutku kenyang,aku
langsung berlari menuju rak sepatu yang terletak di dekat pintu.memakainya
secepat aku bisa,kenapa aku selalu terlambat?ini takdir atau karena aku malas
bangun pagi? Hmmmmm kurasa dua duanya.
setelah sepatu dan kakiku
menyatu,aku bergegas berlari kearah garasi mengambil sepeda pink kebanggaanku.
mengayuhnya secepat aku bisa,dan seperti biasa di depan pintu gerbang rumahku
sudah menunggu sahabatku,sasa.
”cepat julie,kita hampir terlambat nih” mengatakanya
dengan sedikit kesal.
sasa anak yang
baik,pintar,cantik pula.kulitnya seputih bulan dan rambutnya selembut kain
sutra. berbeda sekali denganku yang pemalas dan terkenal tomboy,walaupun begitu
aku memiliki mata yang lebih cantik di banding miliknya. paling tidak
menurutku.
aku dan sasa mulai beradu cepat menyusuri jalan berlomba
menuju sekolah.tapi pada saat melewati perempatan yang kedua,sasa mendadak
berhenti.
”rumah nenek sihir….” katanya lirih. di kejauhan memang
terlihat rumah yang tak terawat,halamanya di penuhi dedaunan yang layu dan
pohon pohon yang kering kerontang ditambah tanaman liar yang merajalela membuat
suasana bertambah horror.
”lebih baik kita ambil jalan lain supaya lebih aman”
memandangiku dengan serius.
“oke” jawabku pelan.
Sesampainya di sekolah,kami berlari kencang menuju kelas
menghindari kemarahan guru matek kami. tapi sesampai di kelas murid murid masih
bermain bebas,ternyata pak budi lebih malas dibandingku!. meletakkan tas dan
duduk seperti biasa di lini belakang,disamping kiri ada sasa dan di sebelah
kanan ada dua saudara kembar yang tengil. jemmy dan jerry.
”hey tomboy,mau lihat otot otot ku yang sexy gak?” kata jemmy
di iringi tawa cekikikan saudara kembarnya.
”kemarin aku berhasil mengangkat beban seberat 20
kg!,cadas gak tu?” aku memang sengaja tidak melihat dan pura pura tidak
dengar.mendengar omong kosong mereka membuatku ingin muntah!,mereka hanya dua
anak tolol yang suka cari masalah dan bahaya.membesarkan otot mereka tapi otak
mereka tetap kecil.
Terjebak kebengongan sesaat karena menuggu guru yang
pemalas itu,berpikir kalau pak budi sakit dan tidak bisa mengajar sehingga
kelas di liburkan. itu merupakan mimpiku setiap malam. mendadak keluar anak
dengan tergopoh gopoh dari pintu masuk kelas membawa tas yang lebih besar dari
ukuran badanya,itu eunice,anak aneh yang tergila gila dengan dongeng atau
cerita fiksi.
berjalan cepat menyusuri bangku bangku kelas,lalu duduk
tepat di depanku.nafasnya masih terengah engah, punggungnya masih berkeringat
dan rambutnya masih acak acakan.aku memerhatikanya sesaat,kenapa tuhan
menciptakan manusia seaneh dia? Pikirku bercanda.mendadak dia berbalik dan
memandangku dengan serius!pandangannya sangat tajam ke arahku! Aku mendadak
gugup,dia bisa membaca pikiranku!?.aku mencoba tenang saat dia Memandangiku
cukup lama dengan pandangan mata yang tajam seperti sedang membaca pikiranku.
“kau sudah dengar tentang rony si gendut?” dia mulai
bicara.
“maksudmu rony si rakus?” anak sebelah meja menyahut,itu
jemmy. melirikan matanya dengan pelan kearah dua bersaudara itu. memandangi
mereka sesaat,lalu bergeser memandangi sasa lalu kembali lagi memfokuskan
matanya kearahku.sadar kami berempat sedang memandanginya,dia mulai bicara,
”kau tahu apa yang terjadi dengannya?” aku menggeleng
pelan. ”dia terkena sihir…” mengatakanya dengan sedikit mendesis menguatkan
arti kata sihir.
“sihir?” jemmy dan jerry bertanya serentak.eunice
megganguk.
”wakakakak…”tawa kedua anak itu pecah mendengar omongan
gadis aneh itu. ceritanya memang agak konyol,tapi aku tidak tega untuk
menertawainya.
”itu benar,bodoh!” sambil mengerasakan genggaman
tangannya.
”dua hari yang lalu,rony bermain bola di dekat rumah
penyihir itu,secara tidak sengaja dia menendang bola memasuki halaman
rumah,karena rony lebih sayang bolanya dari pada nyawanya,dia memberanikan diri
memasuki rumah penyihir itu,dia masuk dengan selamat dan keluar dengan
selamat,tapi keesokan harinya dia jatuh sakit.” Berhenti sesaat,bersamaan
dengan berhentinya tawa dua bersaudara tolol itu.
”dia terkena demam,suhu badanya tidak turun sampai dua
hari ini,sudah di bawa ke dokter tapi dia belum sembuh sampai sekarang.”
Suasana jadi hening ,jemmy dan jerry yang biasa cerewet hanya terdiam
membisu,apalagi sasa.
“julie,rumahmu tidak jauh dari penyihir itu,berhati
hatilah”. walaupun aku tidak percaya hal hal yang begituan, tapi kata kata
eunice membuatku sedikit merinding.
“hei,anak anak,rindu denganku?” kata pak budi yang
berjalan cepat memasuki kelas,merasa bersalah karena datang terlambat.
“maaf ya saya datang terlambat,soalnya banyak kerjaan di
rumah” katanya meminta maaf.
“oke pak….” jawab kelas serentak. dan hal yang
membosankan pun di mulai,mendengar ocehan guru yang gak jelas,duduk di kursi
kayu yang keras belum lagi kalau terserang rasa ngantuk!harus ijin ke UKS untuk
tidur nih.
Ting tong! Bel yang kutunggu tunggu berbunyi.akhirnya aku
bisa melepaskan lelah dengan tidur di rumah.mengemasi barang ku secepat aku
bisa,lalu berjalan bersama sasa menyusuri sekolah mengambil sepeda kebanggaanku
dan bergegas pulang kerumah.makan sekenyang kenyangnya lalu tidur. yup! itu
rencanaku.
tapi saat kami baru keluar dari tempat parkir
sepeda,seseorang ngebut dengan sepedanya dari arah kiri lalu mendadak berhenti
tepat di depanku,membuat debu di tanah melayang ke wajahku.ni orang ngajak
ribut!.
“hey cantik, hey tomboy” sapa jemmy dengan sepeda
barunya. sialan ni anak! Sudah bikin aku batuk batuk manggil tomboy lagi,kalau
aku laki laki sudah ku hajar dia!.
“aku dan jerry akan melakukan petualangan ya ng
mengasikkan” katanya percaya diri. tapi aku dan sasa hanya diam mengalihkan
pandangan ke arah lain,pura pura tidak mendengar.
“kami berdua akan menangkap nenek sihir,mau ikut?” dia
tersenyum.
“sorry,aku dan sasa punya pekerjaan lain yang lebih
penting jadi..” dari kiri terlihat seseoarang ngebut dengan sepedanya dan
berhenti tepat di depanku,menerbangkan kembali debu debu tanah ke wajahku.ini
pasti jerry!.
“kalau kalian mau ikut,datanglah ke rumah penyihir itu
jam 2 tepat,dan saksikan aksi heroic kami” mengedipkan sebelah mata ke arah
sasa,tapi sasa membalasnya dengan ekpresi jijik.
“ayo jer, kita hajar penyihir itu!!” mereka mengegas
sepeda kayuhnya,lalu berlomba meniggalkan sekolah. aku memandangi dua anak
bodoh itu yang sedang adu cepat.menangkap nenek sihir? kurang kerjaan!.
“oke,sampai nanti ya julie..” sasa melambai dan
membelokan sepedanya ke arah yang berlainan dari arah rumahku.
“oke bye…” aku membalas lambaiannya. rumahku tidak jauh
lagi,tidak sabar ingin tidur siang.bersepeda menyusuri jalan sendirian dengan
tempo yang pelan,menikmati suasana jalan yang rindang dan sejuk.menghirup udara
sedalam dalamnya lalu menghembuskan kembali, ”wiuuuuhh….,aku suka tempat ini!”
mengekpresikan kecintaanku dengan daerah tempat ku tinggal yang terkenal sejuk
dan nyaman.
saat sampai di perempatan yang kedua,aku menghentikan
sepedaku.teringat kata kata eunice,rumah horror itu Cuma berjarak 20 meter
dariku.rumah itu kosong tanpa penghuni selama bertahun tahun,tapi akhir akhir
ini banyak anak yang melihat nenek sihir berkeliaran di sekitar rumah tersebut.
rasa penasaran merasuki pikiranku,mengayuh sepedaku pelan
menghampiri rumah itu.tapi kakiku tetap siaga kalau kalau ada sosok yang tidak
ku iginkan muncul dari tempat itu,aku bisa mengayuh sepedaku secepat mungkin.
berhenti tepat di depan gerbang,rumah itu lebih besar
dari yang ku kira,hanya ada hawa kematian dari rumah tersebut,dedaunan yang
layu,pohon tua yang kering kerontang,cat tembok yang mulai mengelupas. aku
memandangi rumah itu sesaat,tidak ada tanda kehidupan. ternyata rumah itu masih
kosong seperti dulu,tidak ada yang namanya nenek sihir.hanya khayalan anak
kecil saja.
kembali mengayuh sepeda pink ku menuju rumah
kesayanganku,tapi baru beberapa meter kedepan aku merasa ada seseorang atau
sesuatu memerhatiaknku dari belakang!. aku mendadak berhenti,melihat jalan di
belakangku,tapi sepi tak ada seoarangpun, lalu mengalihkan pandangan mataku
kearah rumah horror itu,pemandanganya masih sama,tidak ada yang
barubah,menegakkan sedikit kepalaku keatas memandang lantai 2 rumah itu.mataku
melotot tak berkedip,jantungku berdetak kencang.ada bayangan hitam di jendela
lantai dua rumah itu.nenek sihir!!.eunice benar! Nenek sihir itu benar benar
ada! Bayangan hitam itu membuat jantungku berlari kencang,tapi aku tidak
percaya! Ku gosokan tanganku untuk menjernihkan mata,tapi saat ku lihat
lagi,bayangan itu sudah pergi,hanya jendela kosong setengah terbuka yang
berdering karena tiupan angin.
“huuuuuuft…. ternyata hanya imajinasiku saja..” kataku
lega.
“momi.. aku pulang..” teriakku sambil membuka pintu
rumah.
Berjalan ke dapur mencari makan untuk mengisi perut yang
bernyanyi ini.saat akan membuka pintu kulkas,aku melihat kertas yang
bertuliskan “ julie,ibu dan ayah pergi ke rumah nenek sebentar,ku sediakan
spageti untuk makan malam”
“spagetti!?” teriak ku spontan.
”awesome….” kulihat mangkuk berisi mie bercampur saus
yang menggoda itu di atas meja.
”cukup 3 menit untuk menghabiskan spagetti itu!”
mengambil sumpit,lalu berlomba dengan waktu untuk mengisi perut ini.3 menit
kemudian….
“wiuuuuuhhh….” perutku sudah kenyang,saatnya tidur.
menaiki tangga,memasuki kamar,lalu merobohkan diri mengahantam kasur yang
empuk. “hari ini aku kan memimpikan tom cruise”. Mencari posisi yang enak lalu
memejamkan mata,dan berpetualang di dunia mimpiku.
2 Jam berlalu….,tubuh ini sudah tidak enak lagi untuk
tidur,spontan membuka mata,bediri dari tidurku “woooaaahhh….” dan mengolet.
berjalan pelan dan terguyung guyung ke arah jendela karena masih terasa sedikit
ngantuk.membuka jendela dan melihat pemandangan luar.itu merupakan kebiasaanku
sehabis bagun tidur.sudah jam 5 sore,matahari mulai bersembunyi membuat langit
berwarna orange.ku geserkan sedikit kepalaku kesamping,terlihat rumah horror
yang di ceritakan eunice.walaupun di lihat dari jauh,rumah itu masih terlihat
seram.
Kriiiinggg!!! kriiiinggg!! Telpon di lantai bawah
berbunyi,mungkin momi yang khawatir,karena meniggalkan anaknya yang berumur 14
tahun ini sendirian di rumah.berjalan menyusuri tangga dan menempelkan ganggang
telpon di telinga.
”hai mom”
“hei jul,ini sasa!”
“oh,hei sasa ada pa?”
“aku punya berita buruk!” katanya resah.
“berita buruk apa?”
“jemmy dan jerry belum pulang dari tadi siang!” teriaknya
binggung. jemmy dan jerry hilang? Apa urusanku?.
”mereka belum pulang sejak ingin menangkap nenek sihir!”
“maksudmu mereka di tangkap nenek sihir?”
“yup!,gimana nih!?” buseeet,,, pikiran konyol eunice
merasuki sasa,virus itu benar benar mematikan.harus ku selamatkan sasa sebelum
terlambat.
“jangan diam aja! Gimana nih aku binggung!”
“sasa..,nenek sihir itu tidak ada,hanya imajinasi
saja,nanti kusuruh ayahku tuk ngecek rumah itu,smuanya pasti baik baik
aja,tenang…” kucoba menenangkan sasa.
“bener nih?”
“iyaa,nenek sihir itu hanya dongeng,tidak ada di
kehidupan nyata.”
“oh.. gitu ya… “katanya lebih santai dan pelan.
“maaf ya jul,terbawa suasana nih,jadi malu..hehe..”
“gak masalah… denganku smuanya pasti beres”
“haha.. oke, sampai nanti ya” “oke,bye” menutup ganggang telpon,huuuf..,
pikiran eunice sudah merasuki semua orang,jerry,jemmy dan sekarang sasa.dunia
ini memang hampir kiamat!.menaiki tangga dan kembali ke kamar mengerjakan tugas
dari pak budi.
aaaaarggh!! tugas ini susah sekali! Satu nomerpun aku gak
bisa. ”huuuuftt…..” terjebak kebenggongan sesaat,mau diapain nih soal?.
jam sudah menunjukan pukul 6,saatnya mengunci pintu dan
jendela. Daripada binggung,mending besok nyontek aja di sekolah. menutup
buku,bergegas ke lantai bawah mengunci pintu dan jendela ruang makan,dapur dan
ruang tamu lalu kembali lagi ke atas mengunci jendela kamarku.
berdiri di depan jendela,langit mulai berubah warna
menjadi biru gelap semakin lama semakin menghitam.rumah rumah sudah mulai
bercahaya karena sinar lampu. Tapi ada satu rumah yang tak pernah lepas dari
perhatianku,yup,rumah “nenek sihir” yang di ceritakan eunice.rumah tua itu
terkesan…..
“!!!!!!!!” rumah itu bercahaya! Ada penghuni di rumah
itu! jangan jangan…… jantungku berdetak kencang!memerhatikan rumah itu dengan
teliti,ada seseorang di rumah itu,dia melmbai ke arahku,dia minta tolong!
Jantungku berdetak lebih kencang,“itu jemmy!!” jemmy di tangkap nenek sihir!
Kakiku gemetaran,bulu kudukku berdiri tegak,Eunice benar! Sasa benar! Aku
salah!
Aku berlari kencang ke lantai bawah lebih kencang dari
detak jantungku. Menggenggam ganggang telpon dan memencet nomer sasa secepat
aku bisa.
“sasa!, sasa!”
“da pa julie?”
“jemmy..je…jemmy di tangkap nenek sihir!”
“hah?” “jemmy di tangkap nenek sihir! Aku melihatnya!”
“oh my…. g mana donk?” sasa menjadi binggung sama
sepertiku. ku coba menenangkan diri menghirup udara sedalam dalamnya.
“jul, gimana donk?” sasa mendesak.
“oke,.. lebih baik kamu ke sini bawa senjata paling
mematikan yang kau punya,kita akan menyelamatkan jemmy!!!”
“oh… o..oke..” jawabnya ragu. setelah menutup ganggang
telpon,ku beranikan diri kembali ke atas,melihat kembali rumah itu,apakah yang
kulihat tadi nyata atau imajinasi saja.
kakiku kembali bergetar,ternyata itu nyata! Bahkan lebih
parah,sekarang ada dua orang di rumah tua itu yang melambai minta tolong,Jemmy
dan yang satu lagi pasti jerry!. tanpa mepedulikan rasa takut,ku bergegas ke
arah gudang mengambil barang yang cocok untuk di jadikan senjata.tongkat bisbol
rasanya cukup untuk membuat kepala nenek itu benjol.
Tingtong!! Bel pintu depan berbunyi,itu pasti
sasa.bergegas ke pintu depan dan membukanya,ternyata sasa tidak sendirian.
“eunice?”
“hei.. julie.” Dengan nada seram seperti biasa.
“aku yang mengajak eunice ke sini,ku pikir eunice akan
banyak membantu” sahut sasa.
Pikiranku semakin gila saat melihat eunice berpenampilan
aneh. dia memakai baju berlapis seng di dada,panci di kepala,sapu di tangan
kanan,tas super besar seperti tas militer di punggung dan speaker di tangan
kiri.
“kenapa kau berpakaian seperti itu?”
“ini pakaian anti sihir..” aku hanya diam dan pura pura
percaya,tak ada gunanya berdebat dengan anak itu.
“oke.. kalian siap?” eunice mengganguk yakin sedang sasa
hanya terdiam gelisah.
”ayo!!” dengan segala keberanian yang kami punya,kami
berjalan yakin menuju rumah tua itu.
Saat sampai di depan gerbang,keberanian itu hilang di
sapu angin hanya menyisakan kaki yang gemetar dan jantung yang berdetak
kencang.rumah itu lebih seram dari sebelumnya.
mendadak gerbang itu terbuka dengan sendirinya! membuat
kakiku semakin gemetaran. nenek sihir itu tau kedatangan ku! Perasaan gelisah
menyerangku. ditengah rasa takut dan gelisah,eunice berjalan memasuki rumah
itu,seolah olah dia tidak peduli dengan gerbang yang terbuka sendiri atau nenek
sihir yang menuggunya. aku dan sasa mengikutinya dari belakang. ternyata eunice
lebih gila dari yang ku kira,dia tak punya rasa takut.
tiba tiba langkah eunice berhenti,bersamaan dengan
langkahku dan sasa. terjadi keheningan sesaat,lalu terdengar langkah kaki dari
rumah itu,langkah kaki itu mengarah ke pintu depan tepat dimana kami berdiri!.
“sembunyii!” teriak eunice pelan.
eunice berlari ke arah semak semak di ikuti langkahku dan
sasa yang tergopoh gopoh. kami bersembunyi di semak semak,saat langkah itu
semakin lama semakin mendekati pintu dan terdengar suara pintu terbuka. aku dan
sasa memejamkan mata tak berani melihat sosok yang keluar dari pintu itu,hanya
eunice yang berani mengintip.
keheningan kembali terjadi,tapi tak ada tanda tanda dari
nenek itu.ku beranikan diri untuk mengintip,pintu depan masih tertuup! Lalu
bunyi apa itu tadi?.
“pintu samping terbuka..” kata eunice pelan.
“lebih baik kita masuk sekarang sebelum terlambat..”
sebelum aku sempat menjawab,eunice sudah berlari ke arah pintu samping,aku dan
sasa tidak punya pilihan lain selain mengikutinya.
kita sampai di pintu itu dengan selamat,walaupun kaki ini
sudah seperti batu.
“lebih baik kita menyebar…supaya lebih cepat” saran
eunice.
”lebih baik kita sama sama aja supaya lebih aman” sasa
menyanggah.
“aku kan mencari di lantai bawah kalian berdua di lantai
atas” kata eunice penuh percaya diri.
sebelum sempat menjawab,eunice sudah berjalan memasuki
rumah yang gelap itu.tak mau kalah dari anak aneh itu,aku dan sasa memberanikan
diri memasuki rumah itu.
berjalan menaiki tangga,memasuki ruangan yang penuh
tumpukan buku usang. cahaya lampu yang remang remang tidak cukup untuk
menerangi ruangan itu. sasa berjalan di depanku,memeriksa setiap sudut rak buku
itu,mencari dua teman kami yang hilang.sedang aku hanya melihat lihat buku
usang itu,banyak buku novel bertema fantay di sini,eunice pasti senang,itu
kalau kita bisa keluar dengan selamat.
tiba tiba sasa mencolek ku dari belakang,sebelum menoleh
jantungku berdetak kencang!sasa berada tepat di depanku!,lalu siapa yang
mencolek ku,, saat ku menoleh…
“aaaghhhhh!!!!” nenek bermuka seram dengan topi buncit
dan jubah hitam berada tepat di depanku!! Nenek sihir!! Jantungku seperti
berhenti berdetak,kepalaku terasa berat dan pemandangan berubah jadi
hitam.bruuk!!! aku pingsan.atau aku terkena sihir?.
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
beberapa lama kemudian,aku kembali bisa merasakan tangan
dan kakiku.aku tidur di tempat yang empuk,kurasa ini kasur kesayangan di kamar
tidurku. ku buka mataku,lalu bangun dari tidurku,pikiranku kembali normal
walaupun kepala ini masih terasa berat.
benar,aku tidur di atas kasur,tapi…ini bukan
kamarku!!.lantainya yang kotor,cat dinding yang mulai mengelupas,lampu yang
remang remang… ini rumah nenek sihir itu!!.aku kembali panik! Aku berlari
keluar ruangan mencari pertolongan.berlari sekuat tenaga menyelamatkan hidupku!
ketika aku sampai di ruang utama,ruangan yang paling luas,aku melihat pintu di
ujung ruangan, itu pintu keluarnya! Aku berlari kencang ke arah pintu tersebut,tapi
sebelum aku sampai di depan pintu,pintu itu terbuka dan keluar seorang nenek
berjubah hitam,
“nenek sihir!!” teriakku spontan.
nenek itu berjalan dengan baki yang di penuhi sesuatu
misterius di atasnya,pikiranku semakin gila saat melihat seorang gadis berjalan
di sampingnya.
“sasa!?” teriaku kaget.
“oh,hei julie kau sudah sadar rupanya” sasa menjawab.
aku terdiam kaku,sebuah hipotesis merasuki pikiranku,sasa
di hipnotis!.
“sasa! Apa yang terjadi dengan mu!? Menjauh dari nenek
sihir itu atau kau nanti celaka!” teriakku binggung.
“hey! Relax… jangan kasar pada nyonya simpson..”
seseorang menyahut teriakanku dari samping. itu jemmy! Dan di sampingnya jerry!
Mereka sedang asik bermain video game,pikiranku semakin meledak!kenapa mereka
tidak lari,malah asyik main video game!.
“ho ho.. tenang nak.. duduk dulu dan makan eskrim
ini,biar temanmu ini yang menjelaskannya” kata nenek itu sambil meletakan
sesuatu di atas meja,ternyata baki itu penuh dengan eskrim.
”perkenalkan,nenek ini namanya nyonya simpson,dia datang
ke rumah ini seminggu yang lalu” sasa mulai bicara. Nenek sihir itu bernama
simpson!gumamku.
”karena dia tidak mempunyai kerabat di daerah ini,dia
tinggal di sini sendirian,karena itu dia belum sempat membersihkan rumah
ini,jadi rumah ini masih kotor dan berantakan seperti rumah nenek sihir”. Kata
kata sasa mencairkan prasangka burukku,tapi belum membuatku yakin.
“lalu bagaimana dengan jimmy dan jerry? Katanya mereka
ditangkap nenek sihir?”.
“bwahahahaha…” tawa kedua bersaudara itu meledak.
”kau benar benar imajinatif jul!” tambah
jerry,ditertawain kedua orang bodoh itu adalah hal paling memalukan yang pernah
ku alami!.
“begini ceritanya,saat mendengar cerita eunice tentang
nenek sihir,kami sebagai pahlawan kota ini langsung mendatangi rumah ini berniat
membasmi hal yang meresahkan warga.”
“yang kami temukan bukan nenek sihir tapi nyonya simpson
yang baik hati yang memberikan kami eskrim super lezat dan memperbolehkan kami
main game terbaik sepanjang masa,need for speed!!!” tambah jemmy.
“jadi,kalian tidak pulang seharian hanya untuk main
game?” tanyaku tidak percaya.
“yup” mereka menjawab serentak.
“tapi aku melihat kalian se-” pertanyaanku berhenti saat
melihat dua boneka berdiri melambai di jendela atas.ternyata yang kulihat tadi
itu boneka!.sial,aku benar benar malu,berteriak nenek sihir kesana
kemari,padahal nenek sihir itu tidak ada.
tunggu,,,,,ada satu hal yang belum tuntas.
“lalu bagaimana dengan rony? Katanya dia sakit karena
terkena sihir”.
“hohoho.. anak gendut itu?,beberapa hari yang lalu dia
kemari mengambil bolanya yang masuk ke halaman rumah ini,karena aku punya
banyak eskrim dan tidak kuat menghabiskannya sendirian,aku tawarin dia
eskrim,eh dia sangat suka eskrim ini dan habis 5 mangkok!” kata nenek itu
dengan penuh senyum di bibirnya.
“jadi dia sakit demam karena kebanyakan makan eskrim?”
tanyaku pada diri sendiri.
huuuuf….. perasaanku lega… tidak ada yang namanya nenek
sihir,hanya imajinasi eunice saja.sial,anak itu sudah menipu kita semua.
“eh,eunice kemana?” tanyaku penasaran. sasa mengelangkan
kepalanya ke samping,terlihat eunice sedang asik membaca buku di sebelah rak
buku yang penuh dengan novel fantasy. anak aneh itu memang benar benar
aneh!,tapi tak apalah. kalau bukan karena dia aku tidak bisa melewati hari yang
mendebarkan ini. melepas lelah dengan makan eskrim buatan nenek simpson. wow!
eskrim ini lezat sekali,tak heran rony habis 5 mangkok.
perasaanku kembali khawatir saat melihat jam dinding yang
menunjukan pukul 9 malam.bakalan kena marah nih.tapi tak apa,ada pelajaran yang
kudapat hari ini.jangan berprasangka buruk dulu sebelum kau tahu persis apa
yang terjadi.jika kau tidak mau berakhir seperti aku. (-_-).
0 komentar:
Post a Comment