Jumlah populasi badak
Jawa (Rhinoceros Sondaicus) menurut perhitungan pengelola Taman Nasional Ujung
Kulon mendekati punah. Saat ini, populasi yang teridentifikasi hanya 35 ekor.
“Ini artinya kritis karena populasi kurang dari 100
ekor,” kata Dodi Sumardi, Koordinator Pengendalian Ekosistem Hutan TNUK Jumat
24 Februari 2012.
“Kami perluas habitat binatang ini, juga melakukan
penelitian komprehensif tentang badak Jawa,” ucapnya.
Program nasional pemerintah,
Dodi melanjutkan, pada 2015 menargetkan populasi badak Jawa menjadi 75 ekor.
Upaya lain untuk menjaga populasi ini yakni memonitoring secara terus-menerus
badak Jawa melalui video tracking.
Meski demikian, Dodi mengaku
terdapat kendala dalam proses ini. Ia mengeluhkan minimnya jumlah kamera
pemantau yang ada.
“Kamera kurang dari 40 buah. Ini menjadikan kami harus
bagi dalam dua blok,” ujarnya.
Idealnya, dibutuhkan 120 kamera pemantau untuk semua
areal hutan lindung ini. Kamera dipasang di hutan selama 8 sampai 9 bulan.
Soal metode monitoring lain,
seperti chip pemantau, ia mengatakan memang selama ini wacana itu sudah
berkembang. Namun, terbentur pada adaptasi teknologi yang masih mahal. (art)
“Misalnya pemasangan radio collar yang dipantau oleh
satelit, masih perlu pre-riset dahulu dan persetujuan para ahli,” ujarnya.
0 komentar:
Post a Comment