Hal
yang paling membanggakan ketika pidato Anda dikenang oleh banyak orang. Nabi
Muhammad Saw., Hitler, Soekarno dan ketua osis Anda punya cara masing-masing
agar dapat tampil berpidato dengan mengesankan. Berikut adalah cara yang kami
rangkum dari buku Dale Carnegie yang berjudul Public Speaking:
1. Lakukan Persiapan dengan Matang
Berpidato dengan baik bukanlah mukjizat yang
datang dari langit. Sama halnya bermain gitar, berpidato dengan baik dapat
diasah dengan latihan. Anda, saya, kita semua pernah bahkan sering gugup saat
berbicara di depan umum. Persiapan yang sesungguhnya berarti menggali sesuatu
dalam diri Anda, ide, pemikiran yang murni dari diri Anda sendiri. Sebuah
pidato bukanlah martabak yang aduk-lempar, 15 menit sudah jadi. Pilihlah topik
jauh-jauh hari, cari fakta tentang topik tersebut, diskusikan bersama kerabat
Anda, bawalah dalam tidur dan mimpi Anda. Tulis di secarik kertas atau gadget
setiap ide yang datang. Baca buku mengenai topik Anda, cari artikel di
internet, majalan, koran. Kumpulkan bahan yang lebih banyak dari yang Anda
butuhkan. Dari 100 ide cemerlang, hanya 10-20 terbaik yang layak Anda jadikan
naskah pidato Pilihlah kata-kata sederhana yang mudah dipahami. Seperti
ungkapan Socrates, “ Jika Anda tidak bisa menjelaskannya secara sederhana, Anda
belum memahaminya. Gunakan bahasa kaum. Jika penonton adalah awam, pakai bahasa
awam
2. Raih Perhatian Hadirin pada Pembukaan
Pidato
Kesalahan terbesar orator pemula adalah
mengawali pidatonya dengan meminta maaf. “ maaf saya bukan ahli pidato “. “Saya
tidak siap untuk berpidato”. “Saya tidak bisa berkata apa-apa”. Lagipula, kalau
Anda tidak siap, sebagian hadirin akan mengetahui tanpa Anda beri tahu.
Mulailah dengan sebuah kisah dan bangkitkan rasa ingin tahu pendengar Anda.
Kata-kata orang terkenal terbukti selalu menarik perhatian. Olehnya, kutipan
dari para tokoh dapat meraih perhatian hadirin sedari awal.
3. Paparkan Isi Pidato dengan Lugas
Hal yang Anda sampaikan pada isi pidato
adalah hal yang ingin Anda sampaikan pada pidato Anda kepada hadirin. Paparkan
isi atau tujuan pidato Anda dengan lugas. Pidato yang telah Anda siapkan
jauh-jauh hari akan diterima oleh hadirin tepat pada bagian ini.
4. Penutupan Pidato adalah Kuncinya
Penutupan pidato adalah titik paling
strategis dalam sebuah pidato. Apa yang terakhir Anda katakan akan terngiang di
telinga pendengar. Bahkan, jika penutupan Anda benar-benar berkesan, itu akan
berbekas selamanya di ingatan pendengar. Beberapa orator tidak tahu harus
menutup di titik mana. Ia berputar-putar dengan kalimat itu-itu saja. Contohi
orator-orator sukses seperti Martin Luther King, Franklin Roosevelt atau
Abraham Linclon. Mereka mempersiapkan, menulis dan menghafalkan kata-kata yang
tepat untuk menutup pidatonya. Sangat bijaksana, bila Anda menyiapkan 2-3 penutupan.
Jika yang satu kurang cocok, yang lain mungkin cocok. Seperti pada pembuka
pidato, Anda juga bisa mengutip perkataan orang-orang terkenal pada penutup
pidato Anda. Atau Anda juga bisa mengutip puisi sarat makna, pantun, humor,
pepatah dan semacamnya. Ringkaslah pidato Anda sebagai penutup yang konkret.
Ulangi kembali ide-ide penting dengan kata-kata yang berbeda. Jadikan penutup
pidato Anda dapat terpahami dengan baik meski oleh hadirin yang terlambat
datang.
Ada beberapa hal yang sebenarnya tidak sulit-sulit amat untuk dilakukan.
Ketidakberanian Anda untuk mencoba yang justru menyulitkannya. Termasuk
berpidato. Selamat mencoba!
0 komentar:
Post a Comment