Friday, 14 November 2014

4 Cara Agar Pidato Anda Tidak Dilupakan



Hal yang paling membanggakan ketika pidato Anda dikenang oleh banyak orang. Nabi Muhammad Saw., Hitler, Soekarno dan ketua osis Anda punya cara masing-masing agar dapat tampil berpidato dengan mengesankan. Berikut adalah cara yang kami rangkum dari buku Dale Carnegie yang berjudul Public Speaking:

1. Lakukan Persiapan dengan Matang
Berpidato dengan baik bukanlah mukjizat yang datang dari langit. Sama halnya bermain gitar, berpidato dengan baik dapat diasah dengan latihan. Anda, saya, kita semua pernah bahkan sering gugup saat berbicara di depan umum. Persiapan yang sesungguhnya berarti menggali sesuatu dalam diri Anda, ide, pemikiran yang murni dari diri Anda sendiri. Sebuah pidato bukanlah martabak yang aduk-lempar, 15 menit sudah jadi. Pilihlah topik jauh-jauh hari, cari fakta tentang topik tersebut, diskusikan bersama kerabat Anda, bawalah dalam tidur dan mimpi Anda. Tulis di secarik kertas atau gadget setiap ide yang datang. Baca buku mengenai topik Anda, cari artikel di internet, majalan, koran. Kumpulkan bahan yang lebih banyak dari yang Anda butuhkan. Dari 100 ide cemerlang, hanya 10-20 terbaik yang layak Anda jadikan naskah pidato Pilihlah kata-kata sederhana yang mudah dipahami. Seperti ungkapan Socrates, “ Jika Anda tidak bisa menjelaskannya secara sederhana, Anda belum memahaminya. Gunakan bahasa kaum. Jika penonton adalah awam, pakai bahasa awam


2. Raih Perhatian Hadirin pada Pembukaan Pidato
Kesalahan terbesar orator pemula adalah mengawali pidatonya dengan meminta maaf. “ maaf saya bukan ahli pidato “. “Saya tidak siap untuk berpidato”. “Saya tidak bisa berkata apa-apa”. Lagipula, kalau Anda tidak siap, sebagian hadirin akan mengetahui tanpa Anda beri tahu. Mulailah dengan sebuah kisah dan bangkitkan rasa ingin tahu pendengar Anda. Kata-kata orang terkenal terbukti selalu menarik perhatian. Olehnya, kutipan dari para tokoh dapat meraih perhatian hadirin sedari awal.

3. Paparkan Isi Pidato dengan Lugas
Hal yang Anda sampaikan pada isi pidato adalah hal yang ingin Anda sampaikan pada pidato Anda kepada hadirin. Paparkan isi atau tujuan pidato Anda dengan lugas. Pidato yang telah Anda siapkan jauh-jauh hari akan diterima oleh hadirin tepat pada bagian ini.

4. Penutupan Pidato adalah Kuncinya
Penutupan pidato adalah titik paling strategis dalam sebuah pidato. Apa yang terakhir Anda katakan akan terngiang di telinga pendengar. Bahkan, jika penutupan Anda benar-benar berkesan, itu akan berbekas selamanya di ingatan pendengar. Beberapa orator tidak tahu harus menutup di titik mana. Ia berputar-putar dengan kalimat itu-itu saja. Contohi orator-orator sukses seperti Martin Luther King, Franklin Roosevelt atau Abraham Linclon. Mereka mempersiapkan, menulis dan menghafalkan kata-kata yang tepat untuk menutup pidatonya. Sangat bijaksana, bila Anda menyiapkan 2-3 penutupan. Jika yang satu kurang cocok, yang lain mungkin cocok. Seperti pada pembuka pidato, Anda juga bisa mengutip perkataan orang-orang terkenal pada penutup pidato Anda. Atau Anda juga bisa mengutip puisi sarat makna, pantun, humor, pepatah dan semacamnya. Ringkaslah pidato Anda sebagai penutup yang konkret. Ulangi kembali ide-ide penting dengan kata-kata yang berbeda. Jadikan penutup pidato Anda dapat terpahami dengan baik meski oleh hadirin yang terlambat datang.
    Ada beberapa hal yang sebenarnya tidak sulit-sulit amat untuk dilakukan. Ketidakberanian Anda untuk mencoba yang justru menyulitkannya. Termasuk berpidato. Selamat mencoba!

0 komentar:

Post a Comment