Thursday 22 May 2014

SEBUAH CERITA KEAJAIBAN SYUHADA GAZA




Setiap peristiwa, besar atau kecil skalanya, pasti ada hikmah dibaliknya, ada pelajaran,
ada “Kemauan” Dzat Pengatur kehidupan, Allahu
Rabbul Izzah. Setiap muslim hendaknya mencermati,
mengambil pelajaran sekaligus dijadikan sebagai
penguat dalam menjalani kehidupan. Peristiwa yang
terjadi di Gaza juga demikian. Banyak ayat-ayat Allah terbukti. Banyak mukjizat Allah turun. Banyak
keajaiban-keajaiban Allah terjadi. Itu yang dialami
oleh pejuang Palestina, para syuhada Gaza. berikut

data-datanya: Dr. Muawiyah Hassanein, Direktur Ambulan Darurat
dan Departemen Kesehatan di Gaza menceritakan: “Para syuhada yang meninggal berhari-hari dan
berminggu-minggu masih menorehkan darah segar
dari tubuhnya. Kami dan semua orang di sini sangat
terkejut.” Syahid ‘Iyan berkata: “Saya menyaksikan orang
yang gugur syahid tersenyum, meskipun kondisi
tubuhnya hancur, lagi juga darahnya masih segar.” Seorang dokter yang bertugas di Gaza sedang
menerima korban dari salah satu pasukan Al Qassam,
ia terkena peluru di dadanya. Sang mujahid ini tidak
lupa menaruh mushhaf Al Qur’an dan buku wirid
harian di sakunya. Ia selamat karena peluru terpental
dan Al Qur’an pun masih utuh. Sekarang ia sudah sembuh, wal hamdulillah. Abu Qudamah, salah seorang komandan lapangan
Hamas di wilayah Timur Az Zaitun, Kota Gaza
bercerita: “Saya dan beberapa pejuang sedang menunggu
kesempatan untuk menyerang tank-tank Israel. Kami
berdoa agar Allah menurunkan tentara-Nya dari
langit membantu kami. Seketika tanpa ada
pendahuluan turunlah awan tebal menyelimuti
wilayah kami. Kami masuk di antara puluhan tank- tank itu tanpa diketahui oleh musuh dan tidak bisa
dilacak oleh pesawat-pesawat pengintai yang lalu-
lalang di udara. Kami mampu meledakkan tangki
tank-tank itu, 5 tentara Israel tewas dan puluhan luka-
luka.” Ketika pesawat-pesawat Israel membombardir di
salah satu kota Gaza, turunlah hujan lebat di wilayah
itu saja, tidak dilainnya, yang menyebabkan pesawat-
pesawat itu mengalami kendala terbang berjam-jam
dan tidak bisa melanjutkan pembombardirannya. Dua orang dokter berkebangsaan Yordania bertugas
di Gaza sedang bercakap dengan sekelompok
mujahidin: “Kami sedang mengawasi gerak-gerik tentara Israel
dari lantai dua, mereka ingin masuk ke dalam. Karena
salah seorang mujahidin dari kami telah memasang
ranjau di pintu masuk, meledakkalah ranjau itu
bersamaan tewasnya tentara Israel. Mendengar
serangan itu, tentara Israel yang lain mengepung bangunan kami, terjadilah pertempuran sengit sampai
jam dua pagi. Jam dua kami ketiduran sampai jam
lima pagi. Kami bangun untuk melihat situasi, ternyata
tentara Israel telah hengkang.” Syaikh Abu Bilal di perkemahan Rafah berkata: “Kamu jangan mengira bahwa orang yang gugur di
jalan Allah itu mati, mereka bahkan hidup, tapi kamu
tidak mengetahui.” Al Baqarah:154. Mereka para
syuhada diposisikan setelah derajat orang-orang
yang benar imannya dan sebelum orang-orang shaleh
di dalam Al Qur’an. Allah swt. berfirman: “Barangsiapa menta’ati Allah, dan Rasul, mereka
bersama orang-orang yang Allah beri nikmat kepada
mereka, di antara mereka para nabi-nabi, shiddiqin,
syuhada, dan shalihin. Merekalah sebaik-baik
teman.” An Nisa’:69-70. Beliau menambahkan
bahwa “Jasad para syuhada masih segar, karena ruh mereka layaknya memakan buah di syurga, ini
juga yang menyebabkan semerbaknya bau wangi
misk. Darah masih segar, janggut tumbuh. Sebagian
syuhada yang dua tahun lamanya, atau berpuluh
tahun bahkan beradab-abad tidak rusak jasadnya dan
tidak dimakan oleh mikrobat dan cacing tanah.” Wangi semerbak minyak kesturi juga keluar dari
jasad prajurit Al Qassam, Muhammad Abu Sya’r. Dia
termasuk bagian korban serangan bom pesawat
Israel. Bau harum itu tercium oleh orang yang
menemukannya, kabar kesyahidannya tersebar ke
pelosok masjid. Para pemuda masjid berbondong melihatnya. Mereka bertahmid, bertahlil dan bertakbir
mengangungkan Asma Allah atas keajaiban para
syuhada. Tenaga medis menceritakan, kami berangkat untuk
menolong orang yang luka-luka di sebelah Utara Gaza,
ketika itu tentara Israel menembaki sekeliling kaki
kami. Kami katakan: “Kenapa kalian melakukan ini,
kami bukan tentara, kami tidak bawa senjata apalagi
bom.” Salah seorang tentara Israel berteriak: “Kalian orang Arab, kalian memakai pakaian putih,
kalian malaikat, kalian berperang bersama Hamas.” Salah seorang tentara Israel sedang diwawancarai
oleh media Israel, ia mengatakan kehilangan
penglihatannya gara-gara melihat seorang pemuda
yang memakai baju putih, melemparinya dengan
segenggam debu, seketika itu saya buta. Tentara yang lain menceritakan, bahwa pejuang
perlawanan memancing mereka dalam banyak
pertempuran laksana memancing ayam dan itik. Pengakuan tentara Israel yang lain, ia melihat banyak
tentara Israel terluka dan ditembaki dari arah kanan
dan kiri, namun tidak ditemukan dan tidak diketahui
dari mana tembakan itu berasal. Sejumlah wartawan yang meliput perang di Gaza
menceritakan, kami bersembunyi dari bombardir.
Ketika situasi reda, kami dikejutkan oleh seorang
yang keluar dari puing-puing reruntuhan bangunan
sembari membawa roket, ia salah satu mujahidin
pelontar roket yang menghadang kekuatan penjajah. Ia hadir dan menyelinap sekejap, laksana ditelan

0 komentar:

Post a Comment