Zat antibakteri saat ini sudah
bukan hal yang asing bagi banyak orang. Zat antibakteri seperti triclosan dan
triclocarban biasanya terdapat dalam sabun yang digunakan untuk membersihkan
tangan dari kuman dan bakteri. Zat ini sangat bermanfaat untuk menjaga
kebersihan tubuh, terutama jika kita ingin menjaga agar tubuh tetap higienis.
Namun baru-baru ini peneliti mulai mengkhawatirkan penggunaan produk yang
mengandung zat antibakteri oleh ibu hamil.
Para ahli mencurigai bahwa zat
antibakteri yang terdapat dalam produk-produk seperti sabun atau produk
kebersihan lainnya bisa membahayakan janin dalam kandungan dan meningkatkan
masalah kesehatan pada janin dan ibu hamil. Kesimpulan ini diungkap pada
National meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) yang
ke 248.
"Kami mengamati paparan
zat antibakteri pada wanita hamil dan janin dalam kandungan mereka. Kami
menemukan adanya triclosan pada semua sampel urine ibu hamil. Kami juga
menemukan adanya triclosan pada darah tali pusar bayi ketika mereka
dilahirkan," ungkap Benny Pycke Ph.D, seperti dilansir oleh Science Daily
(10/08).
Yang menimbulkan kekhawatiran,
menurut peneliti dari Arizona State University tersebut, adalah adanya bukti
yang menunjukkan bahwa zat antibakteri bisa memicu masalah reproduksi dan
perkembangan pada hewan, dan kemungkinan juga pada manusia. Meski begitu,
menurut mereka penelitian lebih lanjut pada manusia masih harus dilakukan untuk
mendapat hasil yang lebih jelas.
Tubuh manusia sebenarnya
memiliki mekanisme alami untuk mengeluarkan triclosan dan triclocarban ketika
masuk dalam tubuh, namun proses ini bisa jadi terhalang jika setiap hari tubuh
terkena paparan zat antibakteri tersebut. Saat ini, zat ini digunakan pada
lebih dari 2.000 produk seperti sabun antibakteri, pasta gigi, sabun, deterjen,
cat, mainan anak, dan lainnya.
Laura Geer, seorang peneliti
dari State University of New York menemukan bahwa zat antibakteri dan mikroba
juga ditemukan pada paraben yang sering digunakan dalam kosmetik wanita. Saat
ini konsekuensi jangka panjang dari paparan zat antibakteri ini masih belum
jelas, karena itu peneliti akan berusaha mencari tahu dengan penelitian dalam skala
besar.
0 komentar:
Post a Comment